SUBANG|Suarapurwasuka.com|– Momen menarik terjadi pada Senin, 18 Agustus 2025, di kompleks olahraga PW Subang. Dua tokoh penting Kabupaten Subang, yakni mantan Bupati Subang periode 2003–2008 dan 2008–2013, Eep Hidayat, bertemu dengan Raja Lembaga Adat Karatwan (LAK) Galuh Pakuan, Rahyang Mandalajati Evi Silviadi Sanggabuana, atau yang akrab disapa Kang Evi.
Keduanya terlibat dalam pertandingan ekshibisi tenis meja yang berlangsung sengit. Uniknya, di sela-sela permainan, mereka turut membahas peta perpolitikan di Kabupaten Subang.
“Memasuki usia yang sudah tidak muda, tenis meja menjadi pilihan saya untuk beraktivitas. Selain menjaga kesehatan, olahraga ini juga menyenangkan karena sifatnya kompetitif,” ujar Mang Eep kepada awak media.
Ia menambahkan, tenis meja memiliki filosofi yang dekat dengan dunia politik. “Kita harus selalu waspada terhadap permainan lawan, mampu menghalau sekaligus melakukan serangan balik. Sama halnya dengan politik, kalau ingin menang kita harus siap dan waspada,” katanya.
Senada, Kang Evi menilai filosofi tersebut tepat. Menurutnya, baik dalam tenis meja maupun politik, kemampuan membaca tempo permainan dan menguasai teknik adalah kunci.
“Dalam politik, jangan sampai terkecoh oleh permainan lawan. Sama seperti di tenis meja, seni dan strateginya jelas ada,” tuturnya.
Keduanya sepakat bahwa rajin berolahraga tenis meja bermanfaat bagi kesehatan sekaligus mempererat silaturahmi.
“Tenis meja ini bisa dimainkan oleh semua kalangan dan usia, dan yang penting dapat membantu mengeluarkan toksin dari tubuh. Apalagi toksin akibat limbah B3,” ucap keduanya sambil berseloroh.
Lebih jauh, Mang Eep dan Kang Evi juga menggagas rencana kegiatan “Sapa Warga dengan Pingpong”. Agenda ini bertujuan untuk bersilaturahmi sekaligus mempopulerkan tenis meja di Subang. “Kami berencana rutin 1–2 minggu sekali berkunjung ke lokasi yang sering menjadi tempat berkumpulnya pecinta tenis meja,” ungkap Kang Evi.
Mang Eep menambahkan, tenis meja dipilih dibanding olahraga lain karena lebih sederhana dan sesuai dengan kondisi usia. Ia bahkan menyinggung Persikas, klub sepak bola kebanggaan Subang, sebagai alasan memilih pingpong ketimbang sepak bola.
“Kalau sepakbola jelas tidak memungkinkan, apalagi di usia saya sekarang. Tenis meja lebih simpel. Lagipula, kalau main bola di Subang sekarang kurang menarik karena klub kebanggan warga Subang yakni Persikas kan sudah dijual, apalagi nanti ada yang marah-marah kalau kita kibarkan benderanya,” ujar Mang Eep berseloroh, yang langsung disambut tawa hadirin.
Di akhir kegiatan, keduanya juga menyampaikan pesan terkait maraknya isu limbah B3 di Kabupaten Subang. Kang Evi mengingatkan pentingnya menjaga kesehatan dan lingkungan, sementara Mang Eep menegaskan agar masyarakat tidak menjadikan Subang sebagai tempat pembuangan limbah B3.
“Terima kasih kepada warga Subang yang masih memiliki hati nurani. Jangan jadikan Subang sebagai tempat penampungan limbah B3 hanya demi keuntungan pribadi,” tutup Mang Eep.
Komentar Pembaca