SUBANG|Suarapurwasuka.com| – Gubernur Jawabarat Dedi Mulyadi mengeluarkan peringatan keras kepada pegawai Sistem Manunggal Satu Atap ( Samsat ) terkait praktik penyaluran dana yang tidak sesuai dengan ketentuan.
Dalam sebuah pertemuan internal yang digelar pada akhir pekan lalu, Dedi Mulyadi menegaskan bahwa jika ada pegawai yang masih menyetorkan uang ke pihak yang tidak berhak, maka mereka akan dipecat tanpa terkecuali.
“Anda sholat tiap hari, anda pergi umrah tiap waktu, tapi duit pendapatan daerah Anda berikan kepada pihak lain, Anda berdosa,” ujar Dedi Mulyadi seperti dikutip dari saluran YouTube Lembur Pakuan Channel
Dedi mengungkapkan bahwa setiap minggu, ia mendengar setidaknya ada sekitar Rp 50 juta yang disetorkan kepada yang tidak berhak, yang mana seharusnya menjadi bagian dari pendapatan negara.
“Mohon maaf saja kalau yang dulu-dulu saya dengar ada setor pada A pada B Rp 50 juta perminggu, saya tidak akan mengungkit-ungkit. Tidak boleh ada lagi,” katanya.
Mantan Bupati Purwakarta itu menegaskan bahwa tindakan tersebut jelas melanggar aturan yang ada, dan setiap pegawai yang terlibat harus siap menghadapi konsekuensi yang berat.
“ Tidak boleh lagi ada pegawai Samsat yang selepat selepit. Ada setor-setor yang bukan peruntukannya, saya akan berhentikan, saya akan proses,” kata Dedi dalam pertemuan yang dihadiri oleh Mentri Agama,Dirut BJB dan lainnya.
Meskipun belum ada informasi lengkap terkait siapa saja yang terlibat, Dedi mengungkapkan akan memberhentikan dan memproses pegawai Samsat jika terbukti melakukan praktik tersebut.
Dedi juga mengatakan tidak ingin mendengar keluhan dari kepala Samsat tentang kinerja.
” Kepala Samsat nya juga jangan ngeluh, capek kerja sampai malam, ya sudah kalau begitu akan saya pindahkan,” tegas Dedi.
Feri Bejho