KARAWANG | SUARAPURWASUKA.COM | Bupati Karawang Aep Syaepuloh menyatakan dukungan penuh terhadap langkah DPR RI dan PT Pupuk Kujang Cikampek dalam melakukan pengawasan distribusi pupuk bersubsidi. Menurutnya, pengawasan yang ketat sangat dibutuhkan agar pupuk benar-benar sampai ke tangan petani, khususnya di Karawang yang menjadi salah satu daerah lumbung padi nasional.
Bupati Aep menegaskan, pupuk bersubsidi memiliki peran vital bagi petani Karawang. Ketersediaannya sangat menentukan produktivitas pertanian sehingga pengawasan distribusi menjadi hal yang tidak bisa diabaikan.
Berdasarkan data, alokasi pupuk urea untuk Karawang mencapai 56.562 ton. Namun, hingga saat ini realisasi penyaluran baru 46.787 ton atau sekitar 82,72 persen.
“Pengawasan ini penting agar distribusi pupuk tepat sasaran, tepat waktu, dan sesuai jumlah kebutuhan. Saat kegiatan Gebyar PATEN, banyak petani menyampaikan keluhan mengenai pupuk,” ujar Bupati Aep.
Sebagai daerah lumbung padi, Karawang memiliki lahan baku sawah seluas 101.143 hektare pada 2024. Ketersediaan pupuk subsidi sangat dibutuhkan untuk menjaga produktivitas pertanian di wilayah tersebut.
“Produksi padi Karawang mencapai 1,37 juta ton GKP, dengan hasil setara 784 ribu ton beras,” ungkapnya.
Dari jumlah itu, kebutuhan konsumsi beras masyarakat Karawang hanya sekitar 291 ribu ton. Artinya, Karawang menyumbang surplus beras nasional sebesar 493 ribu ton atau 63 persen. Meski demikian, sektor pertanian di daerah ini masih menghadapi sejumlah tantangan.
Beberapa kendala tersebut di antaranya kesuburan tanah yang menurun, keterbatasan alat dan mesin pertanian, serta kerusakan jaringan irigasi. Bupati berharap penyaluran pupuk bersubsidi dapat berjalan optimal untuk mendukung ketahanan pangan.
Kegiatan pengawasan distribusi pupuk ini turut dihadiri Komisi IV DPR RI bersama Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman, jajaran direksi PT Pupuk Kujang Cikampek, Asisten Daerah II Pemkab Karawang, serta Kepala Dinas Pertanian Karawang. (Red)
Komentar Pembaca