Purwakarta|SuaraPurwasuka.com| Sejumlah warga Desa Citamiang kecamatan Maniis kabupaten purwakarta mempertanyakan transparansi dan kejelasan keuntungan dari program Ketahanan Pangan dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang telah berjalan sejak tahun 2021 hingga 2023. Hingga kini, warga mengaku belum pernah menerima laporan resmi terkait hasil atau keuntungan dari kedua program tersebut.
Ketahanan pangan yang seharusnya menjadi upaya desa dalam menjaga ketersediaan bahan pangan lokal, dinilai belum menunjukkan hasil yang nyata. Sementara itu, BUMDes yang dibentuk untuk mendorong perekonomian desa juga tidak memberikan informasi terbuka terkait pendapatan maupun kegiatan usahanya.
“Kami hanya tahu ada program ketahanan pangan, tapi hasilnya seperti apa kami tidak pernah tahu. Begitu juga dengan BUMDes, tiap tahun disebut berjalan, tapi tidak ada laporan ke masyarakat,” ujar salah satu warga, Amin, saat ditemui pada Kamis (4/9/2025).
Warga berharap pemerintah desa segera memberikan laporan pertanggungjawaban secara terbuka kepada masyarakat, terutama terkait penggunaan dana, kegiatan yang telah dilakukan, dan hasil yang dicapai selama tiga tahun terakhir. Selain itu, warga juga mendorong agar musyawarah desa evaluasi program segera dilaksanakan.
“Kalau memang tidak ada keuntungan, setidaknya dijelaskan apa masalahnya. Tapi kalau ada keuntungan, ya masyarakat harus tahu, karena itu milik bersama,” tambah warga lainnya.
Hingga berita ini diturunkan, pemerintah desa belum memberikan tanggapan resmi atas pertanyaan warga tersebut. Namun, beberapa tokoh masyarakat dan anggota BPD (Badan Permusyawaratan Desa) telah menyatakan siap mendorong adanya transparansi dan keterbukaan informasi publik.
Program ketahanan pangan dan BUMDes merupakan bagian dari upaya pemerintah pusat dan daerah untuk memperkuat kemandirian desa. Namun, tanpa akuntabilitas dan keterlibatan warga, program tersebut dikhawatirkan hanya menjadi formalitas belaka tanpa memberikan dampak nyata.
(RK/Red)
Komentar Pembaca