Anggota DPR RI Ir.H.Ateng Sutisna Mendorong Pemerintah agar Mempercepat Konversi Sampah Plastik jadi BBM Alternatif.

Subang|Suarapurwasuka.com|- Anggota komisi XII DPR RI dari Fraksi PKS Ir.H.Ateng Sutisna menilai rencana kementrian ESDM untuk menargetkan produksi bahan bakar minyak (BBM) dari Sampah,khususnya Plastik hingga 610 barel per hari pada tahu 2026 merupakan terobosan yang harus segera diwujudkan atau direalisasikan.
Jakarta (09/09/25)

Menurutnya langkah ini sangatlah relevan ditengah dua persoalan besar bangsa Indonesia terkait timbunan sampah pllastik dan kebutuhan energi yang terus bertambah dalam setiap harinya.

Kalau Sampah Plastik bisa dikonversi menjadi BBM ini bukan hanya soal enegi,tapi juga solusi lingkungan hidup”ujarnya.

Saya contohkan inovasi yang telah berjalan di Banjarnegara melalui tekhnologi PETASOL,dimana sampah Plastik berhasil diolah menjadi bahan bakar minyak yang dapat digunakan untuk kendaraan bermotor maupun mesin diesel.

Tekhnologi ini sudah terbukti bisa berjalan dilapangan,tugas Pemerintah hanyalah memperluas skala memberi insentif bagi inovator dan mempercepat regulasi agar bisa di manfaatkan dan digunakan secara nasional”ungkap Ir.H.Ateng Sutisna.

Jika Program ini bisa dikelola dan dimanfaatkan secara serius Indonesia tidak hanya bisa mengurangi ketergantungan pada Import Migas,tetapi juga mendorong Kemandirian Energi hingga kepelosok daerah”imbuhnya

Kalau setiap Kabupaten punya fasilitas pengolahan limbah sampah plastik menjadi BBM,masalah sampah bisa teratasi,masyarakat punya sumber energi baru,dan biaya tranportasi bisa ditekan”ujarnya.

Ir.H.Ateng Sutisna juga menyoroti rencana Pemerintah yang akan menggabungkan tiga Perpres teekait pengelolaan sampah,menurutnya langkah ini penting agar supaya ada satu payung hukum yang jelas bagi Satgas Waste to Energy sehingga program konversi sampah menjadi BBM dapat berjalan lebih efektif.

Karena itu Ir.H.Ateng Sutisna mendesak Pemerintah untuk segera menindaklanjuti target Kementrian ESDM dengan langkah nyata dilapangan mulai dari pembangunan Infrastruktur,dukungan riset,hingga skema kemitraan dengan daerah dan Swasta”ungkapnya.

Jangan sampai wacana ini berhenti hanya diatas kertas,harus ada roadmap yang jelas,timeline yang ketat,dan komitmen anggaran yang kuat sampah plastik bisa menjadi sumber daya yang dapat dikelola dengan benar”pungkasnya.

(Aep.S)